You are currently viewing Sarung Ketupat

Sarung Ketupat

“Besok kakak akan merebus ketupat yang banyak, kalian senang?”
“Hore ….” adik-adik ku bersorak senang.

Berbilang tahun berlalu ibu telah dipanggil sang pencipta, maafkan aku ibu, saudara-saudara ku masih belum bisa membuat sarung ketupat, maafkan anakmu ini karena sebetulnya mereka bukan tidak bisa melainkan kemauan saja yang kurang kuat. Perubahan zaman membuat mereka berpikir praktis, sarung ketupat bahkan ketupat nya banyak dijual dimana-mana, apalagi menjelang hari Raya.

Sedang aku tetap melestarikan ajaran ibu, membuat ketupat sendiri sebagai pengundang rindu anggota keluargaku.

Alfatihah untuk ibu, semoga Allah swt jadikan kuburannya seperti taman syurga.

Tinggalkan Balasan