You are currently viewing Implikasi  Teori Perkembangan Kognitif dalam Kegiatan Belajar

Implikasi  Teori Perkembangan Kognitif dalam Kegiatan Belajar

Oleh: Bertha Nur Endah Wibowo, S.Pd Guru Bimbingan dan Konseling, SMP Negeri 6 Pangkalpinang. Bangka Belitung

PENDAHULUAN

Sebagai seorang guru (baik guru mata pelajaran, lebih khusus guru Bimbingan dan Konseling dan atau Konselor) dalam keseharian tugasnya di sekolah senantiasa berhadapan dengan peserta didik. Karena peserta didik sebagai subjek pendidikan yang sedang mengalami proses perkembangan kearah perkembangan yang optimal. Guru dalam menjalankan tugasnya berupaya untuk membantu peserta didik (baik melalui pendidikan, pengajaran, latihan, bimbingan dan sebagainya) secara optimal, yang mengarah kepada tujuan pendidikan yang diharapkan.

Salah satu aspek yang mendukung keberhasilan belajar dan mengajar adalah guru memiliki keterampilan dalam memahami perkembangan peserta didik. Disinilah pentingnya, mengapa guru mesti mempelajari perkembangan anak. Semakin banyak guru mempelajari perkembangan anak, semakin banyak pemahaman guru tentang cara yang tepat dalam menentukan strategi pembelajaran bagi peserta didik.

Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan peserta didik. Artinya mendidik, mengajar, melatih ataupun membimbing peserta didik harus dilakukan secara proporsional (sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan peserta didik, pertumbuhan peserta didik dan kematangan peserta didik). Tidak memberikan pendidikan yang terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau terlalu mudah dan menjemukan. Dalam artikel ini perkembangan yang akan disajikan sebagai bahan kajian yang dapat menambah khasanah dan wawasan para pendidik khususnya adalah perkembangan kognitif individu. Pendekatan atau teori yang digunakan penulis adalah menggunakan pendekatan perkembangan menurut teori Piaget, Lev Vygotsky, Pendekatan Pemrosesan Informasi dan Teori  Belajar J. Bruner.

TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

Perlu kita ketahui bahwa penjelasan tahap-tahap perkembangan Piaget lebih lengkap dan rinci dibandingkan dengan pendekatan teori kognitif lainnya. Ada beberapa prinsip instruksional yang disampaikan Piaget, terutama untuk mengaplikasikan di ruangan kelas. Prinsip-prinsip tersebut adalah (Paul Eggen & Don Kauchak, 2007:41): (1) Provide concrete experiences that represent abstract concept and principles; (2) Help student link the concrete representations to the abstract  idea; (3) Use social interaction to help students verbalize their developing understanding; (4) Design  learning experiences as developmental bridges to more advanced stages of development. (Sediakan pengalaman kongkrit yang mewakili konsep dan prinsip yang abstrak;  Menolong peserta didik menghubungkan penyajian yang kongkrit ke ide abstrak; Pergunakan interaksi sosial untuk mengembangkan pemahaman berbahasa peserta didik; Mendisain pengalaman belajar sebagai jembatan pengembangan  tahapan perkembangan lebih lanjut)

Tahapan fase perkembangan Piaget juga membawa implikasi yang berbeda-beda pula dalam menentukan strategi mengajar guru (teaching strategies) dalam setiap tahapan perkembangan kognitif peserta didik. 

This Post Has One Comment

Tinggalkan Balasan