You are currently viewing KEDAI KOPI YA CAFÉ KOPI

KEDAI KOPI YA CAFÉ KOPI

Oleh : Herlina ( SMPN 2 Pangkalpinang)

Terik siang ini terasa menyengat, matahari sedang garang-garangnya. Kami beranjak tepat saat azan zuhur mengalun. Mobil pun berjalan lamban sebab melalui jalan tikus, jalan yang belum pernah ku lewati.

“Bagaimana kamu tahu dengan jalan seperti ini?” aku bertanya pelan seraya mata tetap fokus ke depan.

“Ini kan jalan perlewatanku sejak pindah sekolah.” Dia mengerling ke arah ku kemudian kembali beralih ke layar HPnya.

“Ooooh ….

Tadi bilangnya mau ke Cafe, emang ada cafe lewat jalan beginian?” Aku bertanya lagi.

“Ada” dia masih tetap memeloti Hpnya.

” Ada dua belokan, pilih yang mana?”

“Kanan” dia tetap tak memindahkan pandangannya dari HP.

“Terus, kemana lagi” tanyaku.

“Kiri, kemudian terus, di depan masjid nanti berhenti, kita sholat dulu.”

“Baiklah.” Mobil aku percepat dan berhenti tepat di depan cafe berseberangan dengan masjid.

Setelah selesai sholat kami bergegas masuk ke cafe, panas menyengat membuat kami ingin segera mengademkan diri.

Ini pertama kali aku masuk ke cafe, apakah cafe ini hanya khusus menjual kopi batinku bertanya dan terbayang secangkir kopi hitam panas dengan asap mengepul.

Aku segera memilih tempat duduk sembari mata menyapu ke setiap penjuru ruangan.

Cafe baru dibuka, pantaslah masih sepi.

Leave a Reply