Oleh. Mulyani, Kepala SD Negeri 27 Pangkalpinang

Peran guru dalam membangun karakter serta mewujudkan budaya positif di sekolah sangat menentukan kemajuan dan kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan. Budaya positif yang diterapkan disekolah akan menumbuhkembangkan karakter dari nilai-nilai seharian,yang akan dijadikan rekam jejak sejarah dalam  kisah perjalanan anak ketika menjadi pelajar di sekolah dasar. Pembudayaan karakter merupakan langkah awal untuk membentuk prilaku setiap individu atau anak didik  sebagai bentuk tanggungjawab yang harus dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,yaitu dengan cara mengawali perubahan paradigma terutama pengontrolan diri sehingga akan terwujud manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab kepada diri, masyarakat maupun negara. Perwujudannya budaya positif,akan sangat mudah terlaksana apabila seluruh warga sekolah bersatu untuk berkomitmen sebagai pemberi contoh terbaik.

Setiap satuan pendidikan akan menerapkan budaya positif yang memiliki tujuan membangun kebersamaan dan berpegang teguh pada kekuatan kepatuhan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dasar guru maupun anak didik seperti kebutuhan diterima serta pengakuan akan kemampuan. Pemenuhan kebutuhan dasar setiap guru maupun anak didik sebagai akar penguatan karakter untuk menerapkan budaya disiplin positif,proses ini akan memotivasi seluruh warga sekolah untuk mewujudkan bersama demi kepentingan bersama. Disiplin positif pada sekolah melalui prilaku guru-guru yang akan memberi contoh langsung didepan mata anak seperti kekompakan yang baik,saling menghargai,mendukung satu sama lain sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini,maka tindakan serta contoh tersebut akan berdampak kepada  motivasi internal yang akan mengubah kesulitan dalam membentuk karakter.