You are currently viewing Impian Menjadi Guru Penggerak

Impian Menjadi Guru Penggerak

Oleh Zubaida, S.Pd, Guru SD Negeri 47 Pangkalpinang

Menjadi guru penggerak sangat diimpikan oleh sebagian besar guru, termasuk saya. Kecintaan terhadap dunia pendidikan dan anak-anak, mendorong saya untuk tidak berdiam diri karena negeri yang kita cintai ini membutuhkan aksi nyata. Ada keinginan  kuat dalam diri saya untuk terus belajar menggali potensi diri demi sebuah perubahan, menjadi pemimpin pembelajaran, yang menerapkan merdeka belajar.

Di era ini, banyak hal yang mengganjal dalam hati di antaranya kemunduran moral dan akhlak. Terkadang saya malu sendiri, menangis karena membaca berita tawuran, kriminalitas, tindak asusila. Semua itu seakan sudah menjadi hal yang biasa di mana pelakunya sebagian besar adalah para pelajar. 

Tak jarang saya mendapatkan keluhan orang tua siswa, anak-anak mereka menghabiskan waktu hanya untuk bermain gadget, belajar dan sholat pun tinggalkan. Rasa hormat kepada orang tua berkurang, terkadang berani berucap kasar. Sering juga menerima keluhan dari teman sejawat banyak siswa yang sulit diatur dan cenderung sulit untuk diajak berkomunikasi.

Dengan menjadi guru penggerak, impian saya dapat mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik, meningkatkan kompetensi diri, dan mampu memberikan perubahan dalam dinamika pembelajaran. Sehingga ke depannya mampu mencetak peserta didik yang unggul, baik dalam prestasi akademik dan memiliki karakter kuat. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, yang saya lakukan pertama kali adalah meluruskan niat dengan semata-mata sebagai pengabdian dan mengharapkan ridha dari Allah. Selanjutnya adalah berkolaborasi, saling mengisi, membangun komunikasi harmonis, baik dengan teman sejawat, orang tua, dan masyarakat. 

Meningkatkan kompetensi sebagai pendidik juga sangat penting. Di antara kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan berorganisasi, mampu berkolaborasi, menyukai dunia anak-anak, disiplin, selalu bertanggung jawab dengan apa yang diemban. Menjunjung tinggi etika, menyukai tantangan, senang belajar, memiliki rasa keingintahuan tinggi terutama terkait kemajuan dunia pendidikan, dan semangat pantang menyerah juga merupakan beberapa hal yang harus tumbuh dalam diri seorang guru.

Berbagai pelatihan pun saya ikut untuk mendukung impian saya untuk menjadi Guru Penggerak. Di antaranya pelatihan yang saya ikuti adalah “Penyempurnaan Artikel Ilmiah bagi Guru Se-Kota Pangkalpinang” pada tanggal 30 Juli 2016; Bimbingan Teknis Sekolah Dasar Sasaran Kurikulum 2013, LPMP pada tanggal 9-13 April 2017; Pelatihan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 27 November 2017;  Workshop Penyusunan Soal, Tim Penyusun Serta Perakit Soal USBN, US Mata Pelajaran PPKN pada tanggal 5, 6, 18, 20 Maret 2019; Bimbingan Teknis Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Assessment Kompetensi Minimum yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada 11-15 April 2021.

Berbagai inovasi pembelajaran pun terus saya lakukan. Di antara inovasi yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif saya sendiri adalah Program Pembiasan Karakter dan Kegiatan Anak Soleh-Solehah. Faktor yang melatar belakangi program tersebut di antaranya adalah besarnya pengaruh negatif lingkungan, ekonomi, maupun pola asuh yang menyebabkan sebagian anak masih sangat kurang kesadarannya dari segi kedisiplinan dan rasa tanggung jawab. Misalnya datang ke sekolah terlambat, tidak memakai atribut, berkomunikasi dengan bahasa kurang sopan, kurangnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru, jarang mengumpulkan tugas, sering meninggalkan sholat bahkan ada yang tidak mengerjakan sholat.

Memberikan teladan mempunyai peranan sangat penting dalam membentuk kepribadian siswa. Jika saya menginginkan anak-anak  tidak terlambat masuk kelas, maka saya sendiri harus datang lebih awal sehingga dapat menyambut mereka. Saya selalu berusaha melayani dengan penuh kesabaran, membuat mereka senyaman mungkin, mendidik dan mengajar mereka dengan hati bukan hanya di sekolah tapi juga saat di rumah.  Di jam sholat tiba, saya selalu menyempatkan untuk mengingatkan mereka. Di waktu  malam hari, kembali mengingatkan anak-anak untuk menyiapkan kelengkapan sekolah yang akan mereka bawa ke sekolah esok harinya, dan meminta bantuan para bunda untuk mengecek apa yang telah anak-anak persiapkan.

Menjadikan siswa agar sesuai dengan apa yang kita harapkan tentunya harus konsisten dan komitmen. Tentu saja, tidak semua harapan dapat terwujud, namun dengan program dan usaha nyata, tak kenal lelah, mengingatkan, dan memberikan pemahaman maka, kesadaran pasti akan muncul.

Dengan apapun yang telah saya lakukan, saya  selalu berharap semoga mendapatkan keberkahan dan semata mengharapkan ridha dari Allah. Semoga, dengan motivasi yang kuat, serta keinginan untuk terus belajar, meningkatkan kompetensi, berkolaborasi dengan guru-guru hebat, akan dapat memberikan kontribusi dan kebermanfaatan untuk negeri tercinta ini. 

Sumber : Artikel ini juga tayang di https://naikpangkat.com/menjadi-guru-penggerak/

 

 

 

This Post Has 2 Comments

  1. Vievien Rosita Sari

    Terimakasih, tulisan ibu memberikan inspirasi buat saya, agar dapat menjadi guru yang lebih baik lagi.

Tinggalkan Balasan