Oleh : Betavia Kusindrastuti, S.Pd., SD Negeri 6 Pangkalpinang.
Pembelajaran seni tari dan musik memiliki peran penting dalam perkembangan anak-anak, terutama pemahaman tentang keanekaragaman budaya dan tradisi di era milenial yang semakin tergerus zaman. Anak dengan mental dan tubuh yang sehat merupakan satu komponen inti proses perkembangan pembelajaran anak yang salah satunya dapat diperoleh dengan cara olah rasa, raga dan keselarasan gerak dan musik yang diputarkan. Tiga komponen utama ini berasal dari tradisi seni dalam budaya Indonesia yang disebut wirasa, wiraga dan wirama.
Implementasi pembelajaran seni tari dan musik di SD N 6 Pangkalpinang berlangsung pada tanggal, 27 Mei 2023 dengan adanya penampilan 12 kelompok kecil dari 74 siswa dimana setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Setiap kelompok mengikuti dan menampilkan tarian terbaik dengan mengenakan kostum sesuai dengan tari daerah yang dibawakan. Bahkan latihan pun sudah dipersiapkan sejak 3 minggu sebelum penyelenggaraan kegiatan. Hal ini dilakukan agar anak-anak memiliki waktu lebih untuk berlatih dan berdiskusi lebih matang terkait penampilan tari.
Tidak hanya itu antusias serta usaha antar kelompok untuk latihan dan saling memberikan semangat ketika tarian kelompok lain berlangsung menjadi tambahan motivasi bagi kelompok yang tampil. Waktu yang dibutuhkan satu kelompok dalam menyajikan tari berkisar 5-15 menit. Kegiatan ini selain menumbuhkan rasa memiliki dan cinta akan tradisi dan budaya daerah juga meningkatkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Beragam tarian budaya juga dibawakan 12 kelompok ini mulai dari tari tradisional sampai dengan tari kreasi yang memadukan beberapa tari tradisional Indonesia. Tari tersebut diantaranya, Tari Manuk Dadali (Jawa Barat), Tari Bedincak (Bangka Belitung), Tari Zapin Melayu, Tari Ya Saman (Aceh), Tari Tor-Tor (Medan), serta Tari Modern Wonderland Indonesia.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru dalam mengembangkan pembelajaran, dapat menjadi wadah yang baik untuk mengintegrasikan seni tari dan musik dalam proses pendidikan anak-anak. Adanya pembelajaran seni tari dan musik ini dapat mengembangkan kreativitas, anak-anak diberi kesempatan untuk menggali dan mengembangkan potensi kreatif mereka. Mereka juga dapat belajar menciptakan gerakan tari, mengimprovisasi dengan alat musik, dan mengekspresikan ide-ide mereka melalui karya seni yang unik.
Dengan pendekatan yang kreatif dan interaktif, guru dapat mengajar seni tari dan musik dengan cara yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak. Pendekatan yang kami lakukan diakhir penampilan tari yaitu dengan mengadakan flashmob atau kegiatan menari bersama yang diikuti oleh seluruh kelompok beserta guru-guru yang terlibat sesuai dengan tarian daerah yang dipilih. Flashmob ini melibatkan gerakan yang terkoordinasi dan dilakukan dalam waktu singkat. Tujuan dari tari flashmob yang kami lakukan selain sekedar menghibur juga menciptakan kedekatan antara guru dengan siswa serta dimana siswa juga dapat melihat secara langsung bahwa guru-gurunya pun bisa mempraktikan tarian bukan hanya mengarahkan mereka saja.
Kesimpulannya, pembelajaran seni tari dan musik bagi anak kelas 4 SD dalam Kurikulum Merdeka memiliki banyak manfaat positif. Seni tari dan musik dapat membantu anak-anak dalam mengekspresikan diri dan emosi mereka melalui gerakan tari atau melodi musik. Ini membantu mereka untuk lebih memahami diri sendiri, mengelola emosi, dan membangun rasa percaya diri.
Pembelajaran seni tari dan musik juga membantu anak-anak dalam kemampuan berkomunikasi. Melalui seni tari dan musik, anak-anak belajar bekerja sama dalam kelompok, berbagi ide, dan saling mendengarkan. Mereka juga belajar memahami berbagai bentuk komunikasi nonverbal dan bagaimana menyampaikan pesan dengan cara yang efektif. Penting bagi pendidik untuk memanfaatkan kebebasan yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka untuk merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi perkembangan anak-anak.
