You are currently viewing MEMBANGUN ASA MELALUI SEKOLAH PENGGERAK

MEMBANGUN ASA MELALUI SEKOLAH PENGGERAK

Oleh Kusnita,S.Pd.SD, Kepala SD Negeri 29 Pangkalpinang -,

Program Merdeka Belajar Episode ke – 7, yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada 1 Februari 2021 membawa harapan baru bagi majunya dunia pendidikan di Indonesia. Program sekolah penggerak menjadi katalis untuk mewujudkan visi reformasi pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik melalui enam profil pelajar pancasila.

Saat ini sedang dibuka pendaftaran calon sekolah penggerak angkatan 3. Bagi daerah yang menjadi sasaran dan sudah adanya nota kesepakatan antara pemerintah daerah dan kemendikbudristek, maka kepala sekolah dapat mendaftarkan sekolahnya menjadi calon peserta program sekolah penggerak.

Kepala sekolah menjadi aktor utama bagi sekolah untuk dapat mencalonkan sebagai sekolah penggerak.  Ada 2 (dua) kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang kepala sekolah agar dapat mencalonkan sekolahnya sebagai sekolah penggerak. Kriteria umum; memiliki masa tugas sekurang kurangnya 1 (satu) kali masa tugas, terdaftar di dapodik,membuat surat pernyataan yang menerangkan bahwa kepala sekolah yang bersangkutan benar bertugas pada sekolah dengan jangka waktu sisa masa tugas sebagai kepala sekolah, melampirkan surat keterangan sehat jasmani dan rohani , tidak sedang menjalani hukuman disiplin dan tidak sedang menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

Sebagai aktor utama yang berperan dalam menjadikan suatu satuan pendidikan sebagai sekolah penggerak, kepala sekolah harus memenuhi kriteria khusus, yakni ; memiliki tujuan/misi, mampu mengambil keputusan strategis, memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan pembimbingan, mampu membangun hubungan kerjasama, memiliki orientasi pembelajar, memiliki daya juang/resiliensi, memiliki kematangan beretika, mampu memimpin implementasi, dan mampu mendorong inovasi.

Sekolah penggerak merupakan program yang dapat diikuti oleh semua sekolah di bawah naungan kemendikbudristek.  Sekolah negeri maupun sekolah swasta dapat mendaftar menjadi peserta sekolah penggerak.  Sekolah Penggerak bukanlah program sekolah unggulan yang hanya diperuntukkan bagi sekolah sekolah yang memiliki sarana prasarana dan tenaga pendidik/kependidikan yang memadai. Program sekolah penggerak diperuntukkan bagi semua sekolah yang berada pada semua level.

Kendala membangun sebuah ekosistem pendidikan yang lebih baik dari segala aspek, menjadi hal yang perlu disikapi oleh semua pihak.  Terutama sekolah negeri yang jumlah siswanya sedikit, fasilitasnya minim, dan dukungan masyarakatnya pun kurang. Dana Bantuan Operasional Sekolah menjadi satu satunya sumber pembiayaan opersional bagi sekolah negeri. Tentunya, jika siswanya sedikit, maka dana BOS yang diterima oleh sekolah tersebut pun jumlahnya sedikit. Sedangkan kebutuhan untuk pengembangan sekolah dari segala aspek masih dibutuhkan dalam jumlah yang besar.  Program sekolah penggerak membawa angin segar bagi sekolah sekolah yang memiliki komitemen untuk memajukan ekosistem pendidikan di sekolahnya. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti program sekolah penggerak.

Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri dan swasta diseluruh tahap untuk bergerak 1 – 2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran. Ada 4 tahap transformasi sekolah di Indonesia. Tahap 1, hasil belajar >= 3 tahap dibawah level yang diharapkan,  perundungan atau bullying menjadi norma, dan pembelajaran mengalami gangguan secara rutin. Tahap, 2, hasil belajar 1 – 2 dibawah level yang diharapkan, perundungan atau bullying masih terjadi namun tidak menjadi norma, belum memperhatikan kebutuhan dan tingkat kemampuan murid. Tahap 3, hasil belajar berada pada level yang diharapkan, perundungan atau bullying tidak terjadi, pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa, perencanaan program dan anggaran berbasis refelksi diri, dan guru mulai melakukan refleksi diri dan perbaikan pembelajaran. Tahap 4, hasil belajar berada diatas level yang diharapkan, lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan, pembelajaran berpusat pada murid, perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri, refleksi guru dan perbaikan pembelajaran terjadi, dan guru dan kepala sekolah melakukan pengimbasan.

Digitalisasi sekolah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. Proses pembelajaran yang lebih menarik akan lebih mudah diakses oleh guru dan siswa  dengan tersedianya platform pembelajaran secara digital. Platform tekhnologi bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, pengembangan kompetensi guru, dan tata kelola sumber daya sekolah. Platform tekhnologi terdiri dari ; platform pembelajaran (merdeka mengajar),  platform profil guru dan pengembangan kompetensi, platform sumber daya sekolah  dan platform rapor pendidikan.

Dengan adanya percepatan digitalisasi sekolah melalui program sekolah penggerak, manfaat yang di dapat oleh sekolah yang minim sarana prasarananya tentunya banyak sekali.  Dapat Memaksimalkan penggunaan dana BOS untuk keperluan askes platform tekhnologi. Melalui  kolaborasi antara kemendikbudristek dan pemerintah daerah, sekolah dapat berkonsultasi untuk memperoleh dukungan dalam penyelenggaraan platform tekhnologi.  Begitu juga dengan Kemendikbudristek akan menyediakan paltform tekhnologi untuk di akses sekolah. Kegiatan pelatihan literasi tekhnologi bagi para pendidik juga akan menjadi bagian dari program percepatan digitalisasi sekolah.

Penguatan sumber daya manusia sekolah penggerak melalui kegiatan pelatihan bagi kepala sekolah, pengawas, penilik dan perwakilan guru akan dilakukan secara terprogram. Pelatihan dan pendampingan berlangsung selama 3 tahun ajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait dengan pengembangan diri dan warga sekolah, kepemimpinan pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan sekolah , serta penggunaan platform digital.  Guru – guru akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang berkaitan dengan pengembangan diri dan karier, praktik pembelajaran profesional, dan penggunaan paltform digital.

Terciptanya profil pelajar pancasila adalah visi pendidikan Indonesia. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai Pancasila, dengan enam ciri utama : beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.  Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) merupakan metode yang diterapkan dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila. Hasil yang diharapkan dengan metode PBL terciptanya jiwa mandiri, saling berkolaborasi  dan meningkatnya daya kreativitas peserta didik.

Tambahan anggaran untuk pembelian bahan ajar bagi sekolah penggerak adalah penting, terutama bagi sekolah sekolah yang memiliki sumber pendanaan yang minim. Dengan adanya bantuan berupa BOS Kinerja diharapkan dapat mensupport program program peningkatan mutu di sekolah.

Dengan dibukanya program sekolah penggerak angkatan ke 3, menjadi jembatan bagi kita semua untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di sekolah. Membangun asa dengan sekolah penggerak untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan terciptanya ekosistem pendidikan yang berkualitas.

 

 

Tinggalkan Balasan