You are currently viewing SPMB: Saatnya Perubahan Mindset Bersama?

SPMB: Saatnya Perubahan Mindset Bersama?

Saya ingin mengajak semua orang tua untuk meninjau kembali apa arti sebenarnya pendidikan. Bukan soal gengsi, bukan soal label sekolah, tetapi tentang tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Sebuah sekolah bukanlah tempat untuk berlomba rebut kursi, melainkan ladang belajar dan bertumbuh yang nyaman dan penuh kasih sayang.

Ketika anak belajar dengan hati yang tenang, dengan dukungan keluarga yang memahami, mereka akan berkembang menjadi pribadi yang percaya diri dan siap menghadapi dunia. Kebahagiaan belajar itulah yang saya yakin akan menuntun mereka pada kesuksesan sejati.

Pada akhirnya, perubahan aturan SPMB ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk membenahi cara pandang. Mari dukung sistem yang sudah diupayakan agar pendidikan menjadi lebih adil dan merata. Jangan biarkan ego dan ambisi kita sebagai orang tua menjadi jerat yang menghambat masa depan anak. 

Dengan berseloroh teman mengatakan SPMB ini akronim dari “saatnya perubahan mindset bersama”. Saatnya kita mengubah “stigma sekolah favorit”, saatnya kita komitmen dengan jalur SPMB yaitu domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

Jadi, sudahkah kita memikirkan dengan jernih apa yang terbaik bagi anak, atau hanya mengikuti keinginan kita semata? Ingatlah, cinta terbaik adalah memberi ruang bagi anak untuk tumbuh dengan bahagia dan bebas dari tekanan yang tidak perlu.

John Dewey pernah berkata, “Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup; pendidikan adalah hidup itu sendiri.” Kita harus memastikan bahwa pendidikan yang kita berikan tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar menjadi kehidupan yang bermakna bagi anak-anak kita. Semoga. (*)


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul SPMB: Saatnya Perubahan Mindset Bersama?, https://bangka.tribunnews.com/2025/05/25/spmb-saatnya-perubahan-mindset-bersama.










Leave a Reply