You are currently viewing Pangkalpinang Masih Kekurangan 408 Orang Guru, Kepala Dinas Pendidikan Ungkapkan Penyebabnya

Pangkalpinang Masih Kekurangan 408 Orang Guru, Kepala Dinas Pendidikan Ungkapkan Penyebabnya

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mengakui saat ini banyak sekolah negeri di daerah itu yang kekurangan tenaga pendidik alias guru dalam jumlah cukup besar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy mengatakan, perbandingan antara jumlah satuan pendidikan formal dengan ketersediaan guru yang ada saat ini menunjukkan pihaknya masih kekurangan jumlah pengajar dalam jumlah yang cukup besar.

Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan Data Pokok Pendidikan atau Dapodik yang ada Kota Pangkalpinang masih kekurangan sebanyak 408 orang guru untuk sekolah jenjang SD dan SMP negeri.

“Kami untuk tenaga guru sendiri masih kurang sekitar 408 orang. Kekurangan guru berdasarkan dapodik,” kata Erwandy kepada Bangkapos.com, Rabu (5/10/2022).

Menurutnya, ada beberapa alasan pihaknya mengalami kekurangan guru. Pertama adanya moratorium atau penundaan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) guru.

Kedua yakni adanya para guru berstatus PNS yang memasuki masa purna tugas atau pensiun setiap tahunnya.

Di mana dalam kurun waktu satu tahun terdapat ratusan guru yang pensiun. Jumlah tersebut turut menyumbang kekurangan guru di daerah itu, sehingga perlu adanya regenerasi atau pengganti guru yang pensiun tersebut.

“Guru-guru kita juga banyak yang pensiun setiap tahunnya, sehingga 118 kuota guru untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK-Red) tahun 2022 ini belum mencukupi kebutuhan akan guru,” ungkap Erwandy.

Di sisi lain lanjut dia, untuk menutupi kekurangan kebutuhan guru tersebut pihaknya melakukan rekrutmen guru honorer.

Tidak hanya itu, sejumlah guru PNS yang ada saat ini bahkan sampai rela bekerja melebihi jam yang telah ditentukan.

Bahkan beban kerja mereka semakin bertambah. Di mana berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen disampaikan bahwa beban kerja guru minimal 24 jam tatap muka per pekan atau setiap minggu.

Namun saat ini guru PNS di sejumlah SD dan SMP negeri di Pangkalpinang ada yang bekerja sampai 40 jam per minggu.

Bahkan ada kepala sekolah yang ikut mengajar karena kekurangan guru.

“Kalau sesuai standar dalam satu rombongan belajar satu guru setiap minggunya hanya 24 jam mengajar. Tetapi kenyataannya sekarang ada guru mengajar sampai 40 jam, kepala sekolah ikut mengajar karena kekurangan guru,” ungkapnya.

Erwandy mengatakan, untuk menutupi kekurangan guru tersebut pihaknya selalu mengajukan adanya rekrutmen PPPK guru setiap tahunnya.

Di mana pada tahun 2021 lalu pemerintah kota telah melantik 236 orang PPPK guru.

Sedangkan tahun ini pihaknya mendapatkan kuota PPPK guru sebanyak 118 orang.

Ia berharap guru PPPK itu nanti bekerja dengan baik, memberikan pendidikan kepada para siswa lebih optimal.

Sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat dan berdampak positif pada ketersediaan sumber daya manusia yang berdaya saing dan berakhlak mulia.

“Tetapi kembali lagi, untuk merekrut PPPK guru kita harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, karena gaji mereka dibayar menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD–red). Pelan-pelan kita lakukan, karena kita menyadari kemampuan keuangan kita terbatas,” kata Erwandy.

Sumber :  https://bangka.tribunnews.com/2022/10/05/pangkalpinang-masih-kekurangan-408-orang-guru-kepala-dinas-pendidikan-ungkapkan-penyebabnya?page=all



Tinggalkan Balasan